STUDIUM GENERALE PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FBS UNY ANGKATAN 2020

Literasi merupakan salah satu isu penting dan strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan di semua jenjang, termasuk pendidikan tinggi di Indonesia.

Sebagai salah satu upaya untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainability Development Goals, Jurusan Pendidikan Bahasa Prancis Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta, menyelenggarakan Kuliah Umum dengan menghadirkan dua alumni, yaitu HM. Abdul Wahid Maktub, Amb, alumni tahun 1983, yang biasa dipanggil Gus Wahid dan Helmi Laksono, S.Pd, pada hari Selasa, 13 Oktober 2020 secara online. Kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 150 mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Prancis yang sebagian besar adalah mahasiswa baru.

Studium Generale kali ini mengusung tema “Human Literacy as Solution: New Challenge & Response” dengan harapan dapat memberikan wawasan kepada Mahasisa Jurusan Pendidikan Prancis dalam mempersiapkan diri memasuki dunia yang penuh dengan perubahan dan tantangan. HM. Abdul Wahid Maktub, Amb yang biasa dipanggil sebagai Gus Wahid sebagai mantan Ambasador di Qatar dan juga staf Menristek Dikti memberikan tips-tips bagaimana kita bisa bertahan di tengah dunia yang serba tidak menentu pada era disruptif seperti yang saat ini terjadi. Era disrupsi adalah era dimana yang dulu sudah basi untuk saat ini. Masa dimana banyak hal terjadi tanpa kita bisa prediksi sebelumnya, penuh keambiguitasan dan membingungkan.

Untuk menghadapi permasalahan tersebut, beberapa kemampuan yang perlu kita miliki sebagai manusia menurut Gus Wahid adalah memiliki vision (visi), understanding (pemahaman baru, ilmu baru), clarity (kejelasan), agility (ketangkasan atau kecepatan yang tidak bisa lagi menggunakan cara lama). Mindset untuk mampu berdaptasi dan responsive terhadap perubahan untuk maju sangat perlu dimiliki oleh siapapun. Selain itu kemapuan berkomunikasi, bekerja sama dan beradaptasi terhadap budaya baru juga diperlukan agar kita tidak tertinggal dari bangsa lain.

Sejalan dengan hal tersebut, Helmi Laksono, S.Pd menambahkan bahwa sebagai warga negara Indonesia, sebetulnya nilai-nilai karakter kita sebagai manusia sudah diajarkan sejak kecil melalui Ketuhanan Yang Maha Esa, cinta tanah air dan bangsa, mandiri, berintegritas, yang tercermin melalui Pancasila. Karakter-karakter tersebut sangat diperlukan ketika kita memasuki dunia kerja. Helmi juga menekankan bahwa selain kemampuan kebahasaan, yaitu Bahasa Prancis, wawasan tentang budaya, adat dan juga pemahaman tentang hukum di Prancis juga sangat diperlukan jika ingin bekerja di Prancis. Hal yang perlu ditekankan adalah keingingan untuk terus belajar, menjunjung tinggi nilai kejujuran untuk menjaga kepercayaan.

Hal yang paling utama dari Kuliah Umum kali ini adalah kita sebagai manusia, pada keadaaan yang demikian tidak menentu seperti saat ini, diminta untuk terus menerus mengenal diri sendiri, mengoptimalkan kemampuan diri kita untuk terus belajar agar bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Pengalaman-pengalaman yang disampaikan oleh para pembicara pada pertemuan Kuliah Umum hari ini dapat dimanfaatkan untuk menambah wawasan dan juga ancangan kepada peserta untuk mempersiapkan diri jika tertarik untuk memasuki dunia perhotelan dan juga berkarir di bidang kediplomatan. Pembelajaran ini dimaksudkan sebagai ‘pemantik’ bagi mahasiswa untuk memompa semangat untuk terus belajar. Apapun profesi yang dijalani kelak, belajar akan dilakukan dimanapun dan kapanpun, sepanjang masih diberi nafas. Semoga bermanfaat. (yen)