LEADERSHIP PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FBS UNY 2020

Suatu hal yang penting bagi seseorang untuk memiliki kemampuan mengendalikan diri sendiri secara sadar agar terhindar dari perilaku negatif yang mungkin saja dapat merugikan orang lain.

 

Dalam upaya membentuk self-control pada diri mahasiswa, Jurusan Pendidikan Bahasa Prancis Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan yang bertajuk Leadership dengan mengangkat tema Pengendalian Diri.

 

Kegiatan yang dihadiri oleh kurang lebih 100 peserta ini diselenggarakan pada hari Jumat (20/11) pukul dua siang secara daring melalui Google Meets. Di samping kehadiran para mahasiswa baru, kegiatan ini juga dibersamai oleh Dr. Yeni Artanti, M.Hum. beserta dosen-dosen lain, mantan ketua Himpunan mahasiswa Prancis (HIPER) 2018, dan para panitia yang merupakan mahasiswa Pendidikan Bahasa Prancis UNY angkatan 2018—2019.

 

Termasuk ke dalam serangkaian acara Biennouvé, Leadership adalah salah satu agenda wajib bagi para mahasiswa baru. Di masa transisi mereka dari pelajar SMA hingga kini menjadi mahasiswa, tentu memerlukan pembelajaran tentang manajemen waktu dan self-directed learning yang merupakan bagian dari self-controlling.

 

“Memang betul pengendalian diri itu penting. Kita bisa jadi orang yang bertanggung jawab dengan apa yang harus dilakukan. Sudah memilih menjadi mahasiswa, tentunya pola belajar SMA harus ditinggalkan karena berbeda. Kalau kita lihat perkembangan manusia, pada umur mahasiswa dimana kita bisa berpikir abstrak atau bisa mulai bertanggung jawab, tetapi belum secara penuh karena tergantung orang tua. Dari situ ada hal yang bisa dilakukan untuk bertanggung jawab sebagai mahasiswa yang perlu dilakukan," papar Dr. Yeni Artanti, M.Hum

 

Kegiatan ini juga mengajak mahasiswa baru untuk berdiskusi mengenai pentingnya pengendalian diri. Menurut Zahida Aine, mahasiswa baru Pendidikan Bahasa Prancis UNY angkatan 2020, pengendalian diri itu penting untuk diri kita sendiri, karena kita itu berinteraksi dengan orang lain dan kita mempunyai batasan dengan orang lain.

 

Diajeng Sofyanti, selaku ketua HIPER 2018, kemudian mempresentasikan materi penguasaan diri. Diajeng memberi tiga poin sebagai jawaban mengapa kita harus memiliki penguasaan diri, yaitu agar mencegah individu berlaku negatif, sebagai suatu dasar bagi pengembangan karakter lainnya, dan membantu individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya secara seimbang.

 

Diajeng juga menambahkan empat tips dalam meningkatkan penguasaan diri, antara lain set a goal, practice self-control, discipline, dan get a coach. Permasalahan yang sering dialami mahasiswa adalah sulit melakukan disiplin yang mengakibatkan pengerjaan mepet deadline dan tugas jadi tidak maksimal, Untuk menyikapi hal tersebut, Diajeng memberi saran, “Supaya tidak terkejar deadline, buatlah daftar prioritas dalam seminggu atau sehari. Jika kita berhasil membuat daftar prioritas, kita tahu apa yang harus kita lakukan. Jangan sampai apa yang telah dibuat jadi sia-sia. Lakukanlah daftar yang sudah dibuat dengan time management yang baik.”

 

Setelah presentasi berakhir, acara dilanjutkan dengan pengenalan komunitas HIPER yang terdiri dari Hipercoustique, Jolie Danse dan Maintenant. Acara berjalan baik dan diakhiri dengan sesi foto.

 

Dengan adanya kegiatan Leadership ini, diharapkan para mahasiswa dapat terus berlatih dalam proses pendewasaan yang dimulai dari mengontrol diri masing-masing. Seperti kata Diajeng, dewasa adalah jika kita bisa mengendalikan diri sendiri. Kuliah adalah masa dimana seseorang mencari pengalaman. Maka dari itu, tiap individu harus mempertimbangkan dengan matang segala sesuatunya dan siap menerima konsekuensi dari setiap pilihan.  (Naftalya AP, PB Prancis 2019)